08 April, 2017

Indonesia kembangkan Drone

                       
Saat ini PT Dirgantara Indonesia (PTDI) sedang mengembangkan drone atau Pesawat Terbang Tanpa Awak (PTTA) jarak menengah atau Medium Altitude Long Endurance (MALE) yang dirancang mampu terbang non stop 24 jam dengan ketinggian jelajah hingga 23.000 kaki (sekitar 7000 meter).

“Drone ini dirancang mampu terbang 24 jam di udara,” ujar Chief Engineer PTTA, PTDI, Bona P. Fitrikananda.



Drone ini dirancang PTDI untuk misi terbang jarak jauh, yang bertugas hingga ke pulau-pulau terluar. Nantinya, drone ini akan melakukan pengintaian awal bahkan penindakan langsung ke sasaran yang berbahaya, sebelum pasukan yang digerakkan tiba di lokasi, karena rancangan drone ini diklaim bisa langsung menembak sasaran dengan roket yang dirancang mampu menembak sasaran dengan radius efektif 5-6 km.

Permintaan TNI supaya memiliki fungsi penindakan. Kalau ada sesuatu berbahaya, sebelum tentara atau bantuan datang, kita bisa melakukan penindakan,” jelas Chief Engineer PTTA, PTDI, Bona P. Fitrikananda.

“Senjatanya masih open, tapi kita rencanakan yang dibuat PTDI yakni RD 702. RD 702, bisa menembak dengan radius 5-6 km,” tambahnya.

CH-4 Drone, China
Kerjasama dengan China

Sebelumnya, Indonesia telah bekerjasama dengan China, melalui BPPT/PT.DI/PT.LEN dan ALIT (China) dalam proyek UAV, yang kontraknya telah ditandatangani pada Maret 2011.

Pada bulan Februari 2015, ALIT dan PT.LEN menandatangani kontrak kerjasama pengembangan UAV Wulung. Rincian kerjasama kedua lembaga, ditargetkan rampung di akhir tahun 2015, yang selanjutnya masuk ke tahap implementasi dan ditargetkan mulai uji terbang tahun 2018.

0 komentar:

Posting Komentar